Sepak Bola dan Mimpi
Singkat cerita, pada saat saya masih bersekolah SMA kira-kira saat itu umur saya 17 tahun saya kembali masuk SSB, awalnya hanya iseng aja karena buat isi waktu luang agar tidak jenuh karena seharian belajar di sekolah. Entah beruntung atau apa ternyata SSB yang saya masuk itu ternyata di punyai oleh pemilik klub sepakbola liga amatir Persija dan sedang mencari beberapa pemain muda yang ada di SSB yang ia buat itu.
Kira-kira 3 bulan saya berada di SSB itu sudah mulai diadakan seleksi agar bisa di promosikan ke klub yang beliau miliki, dan Alhamdulillah saya bersama 5 teman saya yang seumuran lolos masuk ke klub tersebut yang bermarkas di STIP Jakarta dan saya pun berenam dengan teman saya terdaftar liga amatir Persija Divisi Utama region Jakarta Timur. Saya sangat senang sekali ternyata kemampuan saya bisa sampai sebatas itu meski klub amatir tapi saya yakin akan bisa tembus ke kasta liga Indonesia nya.
Pelatih nya pun adalah mantan pemain Timnas Era-80an saya biasa memanggil beliau Coach Suapri, saya sering dikirim beliau untuk seleksi ke klub-klub sepakbola lain saat sebelum masuk klub amatir ini, klub yang pernah saya seleksi yaitu Persija U-19 , Persitara U-19, Persita Tangerang U-19 meski belom satupun berhasil tapi saya mendapatkan pengalaman-pengalaman penting untuk kemajuan permainan sepakbola saya.
Tepatnya 2010, saat saya belum masuk klub amatir tersebut, saya mengikuti seleksi yang diselenggarakan merek apparel ternama olahraga yaitu NIKE dengan tema THE CHANCE yang bekerjasama dengan klub sepakbola Liga Inggris yaitu Arsenal. Saya mengetahui info tersebut melalui media online dan akhirnya saya mendaftar bersama 2 orang teman saya dari klub amatir tersebut. Ada 400 Perserta saat itu 200 di Jakarta untuk bagian Barat dan 200 di Surabaya untuk bagian Timur. Seleksi tersebut dilakukan selama 2 hari
camp dilapangan daerah Cilangkap dengan kepala pelatih yaitu mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 yaitu Coach Rahmad Darmawan (sekarang melatih Arema Indonesia) saya cukup bangga bisa bertemu dan dilatih oleh beliau. Akhirnya saya menjalani tes dan akhirnya gagal pada hari pertama dan kembali pulang, tetapi saya bangga bisa mendapatkan ilmu selama 1 hari camp disana. Ini adalah tanda sertifikat keikutsertaan saya selama camp hari pertama :
Dan saya kembali fokus ke klub amatir saya yang pada saat itu akan menjalani kompetisi musim pertama nya. Saat kembali ke klub latihan dimulai dan disana saya mendapatkan teman yang luar biasa yaitu pemain-pemain senior yang sudah lama berada di liga Indonesia dengan syarat akan pengalaman.
Latihan bersama klub besar pun saya rasakan dengan Homebase yang nyaman, dan teman-teman yang berpengalaman.
Singkat cerita, kompetisi dimulai dan saya kembali sangat senang karena menjadi pilihan utama dalam laga perdana tandang ke klub di Jakarta Timur yang bermain di stadion Klender. Meski pertandingan berakhir dengan kekalahan mungkin ini menjadi awal karena tim ini baru kembali terbentuk. Kompetisi terus berjalan, hingga akhirnya banyak pemain baru yang berdatangan karena untuk memperkuat tim dan saya bersama teman-teman saya beberapa mulai di cadangkan karena gagal bersaing dengan pemain baru. dan saya menerima nya untuk jadi bekal motivasi selanjutnya. dan pada akhirnya saat berjalan terus menerus di klub tersebut tentu saya tidak melupakan pelajaran di sekolah. Dan akhirnya saat saya sudah ingin menjalani Ujian Nasional akhirnya saya mengundurkan diri dari klub tersebut untuk fokus belajar untuk Ujian Nasional. Dan saya pun telah meninggalkan mimpi saya sejak kecil yang gemar main bola, tapi saya bangga juga karena tetap berprestasi di sekoalh cukup baik.
Akhirnya, sayapun meninggalkan klub tersebut. tapi saya sangat bangga mendapatkan pengalaman-pengalaman luar biasa bisa seperti saat itu. Jangan berhenti untuk bermimpi , mimpi akan jadi kenyataan jika kita yakin .
Selesai.