1
PERILAKU KONSUMEN
Posted by Unknown
on
04.45
PERILAKU
KONSUMEN
Pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen
mendapatkan sumber daya yang ada(uang) dalam rangka memuaskan keinginan/kebutuhan
dari suatu atau beberapa produk. Secara teori tingkah laku konsumen dalam
upayanya memuaskan diri dapat dijelaskan melalui 2 teori nilai guna yaitu :
teori nilai guna ordinal dan teori preferensi yang diungkapkan Revealed
Perfereor dan yang kedua Teori nilai guna Syariah.
PENDEKATAN
PERILAKU KONSUMEN
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang
konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu
unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen
tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan
berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang
dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau
mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen
terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan
tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang
diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan
kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan
jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah
sebagai berikut:
Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan
memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya. Berlaku hukum
Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk
memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang
tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan
kardinal harganya melonjak. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang
artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan
kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka
dapat memenuhi kebutuhan mereka. Total utility adalah additive dan independent.
Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas
masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya
guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn
dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu
kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan
tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah: Konsumen rasional
artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat
barang dari segi kegunaannya.
Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya
konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen selalu
berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal
mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka. Konsumen
konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih
disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya berlaku hukum transitif, artinya
bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih
disukai daripada C.
Contoh soal Pendekatan Utilitas Kardinal
Perhatikan
tabel berikut
Qy
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
TUy
|
0
|
4
|
14
|
20
|
24
|
26
|
26
|
24
|
a. Dari
skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy
serta tunjukkan titik jenuhnya.
b. Jelaskan bentuk kurva MUy tersebut dalam arti
kemiringan kurva TUy.
Jawaban !
a.
Qy
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
TUy
|
0
|
4
|
14
|
20
|
24
|
26
|
26
|
24
|
MUy
|
…
|
4
|
10
|
6
|
4
|
2
|
0
|
-2
|
b. MUx dalam gambar di samping adalah sama dengan
kemiringan rata-rata dari kurva TUy. Misalnya, pergerakan dari 0 ke
1 unit Y yang dikonsumsikan menyebabkan TUx naik dari 0 menjadi 4
util. jadi, perubahan utilitas total akibat naiknya konsumsi Y sebesar 1 unit
adalah 4 util. inilah MUy dan sama dengan kemiringan bagian OA dari
fungsi TUx dalam gambar. Demikian pula, bila jumlah Y yang
dikonsumsi per periode waktu naik dari 1 menjadi 2 unit, utilitas total naik
dari 4 menjadi 14 util atau naik sebesar 10 util. jadi MUy adalah 10
dan sama dengan kemiringan fungsi TUy antara titik A dan
titik B. kemudian antara titik E dan F, TU berbentuk
horizontal. Jadi kemiringannya, atau MUy adalah 0. Ke sebelah kanan
dari titik F, TUy mempunyai kemiringan negatif sehingga MUy
juga negatif.
Contoh soal Pendekatan Utilitas Ordinal
Anggaplah harga komoditi Y adalah
1per unit sedangkan harga komoditi X adalah 2 per unit dan misalkan pendapatan
nominal individu adalah 16 per periode waktu dan semua dibelanjakan pada X dan
Y.
a. Gambarkan garis kendala anggaran untuk konsumen ini
b. Jelaskan alasan dari bentuk dan sifat garis kendala anggaran
dalam pertanyaan (a)
c. Carilah persamaan khusus dari garis kendala anggaran
tersebut dan tunjukkan pula cara yang ekuivalen untuk menyatakan persamaan
khusus garis kendala anggaran tersebut.
Jawaban !
- jika konsumen ini membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi Y, dia dapat membeli 16 unit. Jika dia membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi X, dia dapat membeli 8 unit. Dengan menghubungkan kedua titik ini dengan sebuah garis lurus, kita memperoleh garis kendala anggaran yang memberi kita semua kombinasi yang berbeda dari X dan Y yang dapat dibeli konsumen itu. jika dia dapat membeli 16Y dan OX, 14Y dan 1X, 12Y dan 2X, OY……., dan 8X. perhatikanlah bahwa untuk tiap unit Y yang dikorbankan, konsumen tersebut dapat membeli 1 unit X tambahan. Kemiringan garis anggaran ini mempunyai nilai -2 dan tetap konstan. Juga perlu diperhatikan bahwa semua titik pada garis anggaran menunjukkan bahwa konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk X dan Y. yaitu, PxQx + PyQy = M = 16.
Titik
potong terhadap y = M/Py = 16/1 = 16. Kemiringan garis
anggaran=-Px/Py=-2/1=-2. Oleh karena itu,
persamaan garis khusus anggaran diberikan oleh Qy = 16 – 2Qx.
dengan mensibstitusikan berbagai nilai Qx ke dalam persamaan ini, kita
memperoleh nilai-nilai yang sesuai untuk Qy. Jadi, bila Qx
= 0, maka Qy = 16; bila Qx = 1, maka Qy = 14;
bila Qx = 2, Qy = 12;…… ; bila Qx = 8, Qy
= 0.
Cara
lain untuk menuliskan garis anggaran ini adalah
(2)(Qx) + (1)(Qy) = 16
Dengan
mensubstitusikan berbagai jumlah suatu komoditi ke dalam persamaan tersebut,
diperoleh jumlah komoditi lain yang sesuai dengan komoditi yang harus di beli
konsumen bila dia ingin bertahan pada garis anggarannya. Misalnya bila Qx
= 2, konsumen harus membeli 12 unit Y bila ia masih ingin berada di garis
anggarannya (yaitu bila ia membelanjakan seluruh pendapatannya sebesar 16 untuk
X dan Y).
Kepuasan
konsumen berasal dari bagaimana cara produsen memilih, mencari dan membeli
dengan sesuai kebutuhan yang diinginkan konsumen tersebut, dengan cara
melakukan survey-survey kepada kalangan lingkungan masyarakat diluar apa yang
dibutuhkan konsumen saat-saat ini.
Elastisitas dan Macam Macamnya.
Elastisitas
dalam ilmu Ekonomi merupakan perbandingan perubahan dari sebuah variabel dengan
variabel lainnya, elastisitas mengukur seberapa besar perilaku konsumen
terhadap perubahan harga, Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk
memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.
Macam
Macam Elastisitas.
a.
Elastisitas permintaan.
Elastisitas
permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik, jika semakin rendah harganya, semakin
banyak benda itu dibeli.
b.
Elastisitas permintaan dan total penerimaan.
Elastisitas
permintaan mempengaruhi total penerimaan barang yang diterima oleh penjual atau
produsen.
c.
Elastisitas permintaan pendapatan.
Elastisitas
permintaan pendapatan mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap
perubahan pendapatan pembeli.
d.
Elastisitas silang.
Elastisitas
permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya.
e.
Elastisitas penawaran.
Elastisitas
harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
f.
Elastisitas harga dari permintaan
Elastisitas
harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu
persen perubahan harga.
Contoh soal Elastisitas Permintaan.
Pada
saat harga Bohlam Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit.
Kemudian harga turun menjadi Rp. 4.500,00 perunit dan jumlah barang yang ditawarkan
menjadi 10 unit. berdasarkan data tersebut besarnya koefisien elastisitas
penawarannya adalah....
Jawab
:
Dari
data diatas diketahui :
P1
= 5.000 Q1 = 20
P2
= 4.500 Q2 = 10
langkah
pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran dan harga
∆Q
= Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P
= 4.500 - 5.000 = -500
Langkah
selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
P1
∆Q
Es
= ---- . ------
Q1
∆P
5.000
-10
Es
= ------- . ------
20
-500
Es
= 5
Nilai
Es = 5 > 1, menunjukan penawaran elastis.
Produsen
dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau
dipasarkan. Yang dimaksud dengan produksi atau memproduksi adalah suatu usaha
atau kegiatan untuk menambah kegunaan (nilai guna) atau barang. Kegunaan suatu
barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk
semula. Untuk memproduksi dibutuhkan factor-faktor produksi yaitu alat atau
sarana untuk melakukan proses produksi.
Empat
fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1.
Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (inputs),
2.
Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
4.
Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan
.
OPTIMALISASI PRODUKSI
Adalah
hal yang lumrah dan lazim bila perusahaan dalam operasionalisasinya selalu
berusaha mendapatkan hasil terutama dalam pemanfaatan dana untuk produksi.
Ukuran dari hebatnya seorang manajer perusahaan adalah bagaimana menggunakan
dana yang dibatasi untuk menghasilkan barang secara efektif dan efisien.
Optimum
produksi
Bila
perusahaan telah memiliki dana untuk memproduksi harga 2 faktor input diketahui
dan kombinasi factor input telah ditetapkan maka tujuan perusahaan berapa banyak
barang yang bisa dihasilkan agar bisa mencapai kondisi paling optimum. Cara
mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi,
manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Konsep efisiensi dari
aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam
teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari
konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila
ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi.
MINIMUM BIAYA
Bila
perusahaan telah menentukan berapa banyak jumlah produksi yang harus dihasilkan
berdasarkan kombinasin 2 faktor produksi yang ditetapkan, harga factor produksi
telah juga diketahui maka tujuan utama perusahaan adalah menetukan berapa besar
dana yang harus disediakan agar produksi mencapai kondisi minimum biaya
Contoh
soal :
PT.
ABG adalah perusahaan pemasok material bahan baku yang sedang melayani sebanyak
60 perusahaan pelanggan, studi yang dilakukan oleh bagian akuntansi menunjukkan
bahwa biaya administrasi dan penjualan setiap pelanggan di ketahui merupakan
fungsi TC = 40.000 + 50Q + 4Q2, dimana TC pertahun ($) dan Q adalah banyaknya
perusahaan pelanggan, dengan menggunakan model regresi kubik anda diminta untuk
:
-
Hitung biaya tetap perusahaan setiap
tahunnya
-
Hitung biaya rata-rata sekarang yang
dikeluarkan perusahaan untukmelayani sebanyak 60 pelanggan
-
Hitung jumlah pelanggan pada tingkat
output pada biaya rata-rata minimum
Jawaban
:
a.
intersep (kontanta) untuk fungsi biaya total kuadratik diatas adalah $ 40,000. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya
tetap perusahaan per tahun aladah :$ 40.000
b.
Pada saat sekarang perusahaan sedang melayani 60 perusahaan pelanggan (Q=60),sehingga
biaya rata-rata per perusahaan adalah :
AC = TC/Q
= (40000 + 50Q + 4Q2)/Q
=
{40000 + (50) ( 60) + 3 (60)2 } / 60
=
57400 / 60
=957
Jadi
biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk melayani setiap perusahaam
pelanggan adalah $957
c.
Pada kondisi biaya rata-rata minimun (AC minimum), maka biaya marjinal (MC)
sama
dengan biaya rata-rata (AC). Dengan demikian tetapkan MC = AC
TC = 40000 + 50Q + 4Q2→ MC = 50 + 8Q
AC = TC/Q = (40000 + 50Q + 4Q2)/Q = (40000/Q)
+ 50 + 4Q
MC = AC → 50 + 8Q = (40000/Q) + 50 + 4Q → 4Q
= 40000/Q →
4Q2 = 40000
Q2 = 10000 → Q = 100
Dengan
demikikian tingkat output yang meminimumkan biaya rata-rata perusahaan adalah
melayani 100 perusahaan pelanggan (Q = 100). Pada tingkat output ini biaya
rata-rata minimum adalah sebesar : AC = TC/Q = (40000 + 50Q + 4Q2)/ Q = (40000/Q)
+ 50 + 4Q = (40000/100) + 50 + 4 (100) = $ 850
2. Apabila diketahui fungsi biaya jangka pendek
dengan menggunakan biaya variabel rata-rata (AVC) ditunjukkan dengan fungsi AVC
= 81,93 – 0,35Q + 0,24Q2 dimana AVC adalah biaya variabel rata-rata ($/unit)
dan Q adalah jumlah unit produksi, sementara diketahui Biaya Tetap Total (TFC)
adalah sebesar $ 30 juta.
Tentukan
persamaan biaya total (TC) dan biaya Marjinal jangka pendek (SMC).
Asumsikan bahwa koefisien regresi dalam
fungsi biaya jangka pendek telah memenuhi syarat statistika yang signifikan
dimana a > 0, b > 0, c < 0, d > 0 dan c2 < 3bd
Tentukan tingkat output yang akan
meminimumkan biaya variabel rata-rata (AVC) dan berapa biaya rata-rata minimum
pada tingkat output itu
Jika perusahaan meproduksi sebanyak 3 juta
unit, lakukan pendugaan biaya yang relevan dan buatkan hasilnya dalam sebuah
tabel pendugaan biaya produksi.
Jawaban
Fungsi AVC = 81,93 – 0,35Q + 0,24Q2
TFC = 30
TC = TFC + VC
AVC = = 81,93 – 0,35Q2 + 0,24Q2
VC=
81,93,-,0,35Q2 + 0,24Q2
Maka
persamaan biaya total = TFC + VC
TC = 30 Jt + 81,93,-,0,35Q2 + 0,24Q2
Biaya
marginal jangka pendek (SMC)
=
d
Persamaan
biaya marginal = = 81,93 – 0,35Q2 + 0,24Q2
TC
= 30 + 81,93Q – 0,35Q2 + 0,24Q3
a
= 30 berarti a > 0
b
= 81,93 berarti b > 0
c
= -0,35 berarti c > 0
d
= 0,24 berarti d>0
maka (– 0,35 )2 < 3 . 81,93 . 0,24)
0,1225
< 3 . 19,6632
0,1225
< 58,9896
C2
< 3. b.d
Jadi
telah memenuhi syarat statistik a>0, b>0, c< 0, d > 0 dan C2 <
3.bd\
AVc
Minimum =
Û
-0,35 Q + 0,48Q = 0
Q
= Biaya rata-rata minimum pada tingkat output tersebut
=81,93
– 0,35Q2 + 0,24Q2
=
81,93 – 0,35 . 0,729 + 0,24 – (0,729)2
=
81,93 – 0,25515 + 0,1275458
=
81,802395 » 81,8024
SUMBER
:
Ekonomi
Mikro dan Makro, Ghalia Indonesia, Jakarta 2003, Iskandar Putung